Cari Blog Ini

Sabtu, 16 Februari 2019

Ulasan #1 : Purple Eyes


Merasakan Indahnya Cinta Lewat Mata

Assalamu’aikum Wr. Wb

   Di ulasan pertama saya ini, saya mau mengulas tentang novel Penerbit Haru yang pertama kali saya beli. Pertama kali saya kenal Penerbit Haru itu di komik Webtoon dengan judul komik yang sama. Jadi kalau kalian mau melihat ilustrasi tokohnya, cari aja di Webtoon challenge dengan judul Purple Eyes. By the way, aku fansnya kak Prisca Primasari loh. Aku suka banget sama novel-novel yang dibuatnya. Bagus deh intinya.


   Kita langsung aja ke ulasan yang udah aku buat di bawah ini ^u^

Hasil gambar untuk novel purple eyes 

Judul                     : Purple Eyes
Penulis                  : Prisca Primasari
Penyunting            : Cerberus404
Proofreader           : Seplia
Design cover         : Chyntia Yanetha
ISBN                     : 978-602-74322-0-8
Halaman                : 144 halaman
Cetakan pertama, mei 2016

      Walaupun udah ada sejak 3 tahun yang lalu, buku ini tetap disukai oleh orang-orang yang terkena Haru syndrome. Tapi karena novel ini terbitan Penerbit Inari, mungkin lebih cocoknya Inari syndrome ya. Saat ini, novel Purple Eyes memiliki rating 4.16 di aplikasi Goodreads dengan 412 ratings. Banyak yang udah pernah ngereview buku ini.
           
     Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang sudah mati.Tetapi setelah mati, gadis itu  malah menjadi asisten dari dewa kematian bernama Hades. Namanya Lyre. Dia sudah lupa atau sengaja melupakan nama aslinya. Tugasnya adalah mengarsipkan data orang yang sudah mati dan membuatkan minuman untuk Hades. Suatu hari Hades ditugaskan turun ke bumi untuk sebuah urusan. Lyre hanya bisa menurut dan mengikutinya ke bumi.
     
    Tujuan pertama mereka setelah sampai di bumi adalah menemui keluarga salah satu korban dari penjahat yang menjadi tugas Hades turun ke bumi. Ivarr Amundens adalah kakak salah satu korban pembunuhan di Trondheim, Norwegia. Sebelum pergi ke rumah Ivarr, Hades dan Lyre mengubah nama mereka menjadi Halstein dan Solveig. Karena tak ingin Ivarr tahu bahwa mereka bukan manusia, mereka berpura-pura menjadi orang Inggris yang hendak mengadakan sebuah pagelaran. Dengan membeli benda buatan pabrik keluarga Asmundens.
   
   Ivarr bagai sebuah patung lilin. Dia kehilangan kemampuan merasakannya, karena kehilangan adiknya. Orang yang paling disayanginya. Dia memilih tidak merasakan apa-apa lagi. Tanpa tahu rencana Halstein untuk menyelesaikan tugasnya di bumi, Solveig melaksanakan perintahnya tanpa bertanya. Mengajak Ivarr jalan-jalan. Sudah beberapa kali Solveig diperintahkan Halstein untuk jalan-jalan bersama dengan Ivarr. Melihat lukisan di Olso, pergi ke cafe, sampai mengajaknya ke pemakaman Nikolai (adik Ivarr).
     
     Hingga secerca perasaan muncul. Perasaan Ivarr kepada Solveig. Halstein dan Solveig berkunjung bersama ke rumah Ivarr. Menanyakan perkembangan souvenirnya. Mereka terjebak badai salju, sehingga Ivarr menyarankan kepada Halstein dan Solveig untuk menginap di rumahnya. Saat malam tiba, Ivarr berbincang dengan Solveig. Saling mengenal satu sama lain. Ivarr tak mengetahui bahwa sebenarnya Solveig adalah gadis yang sudah mati.

     Rencana Halstein berjalan lancar di awal. Membuat Ivarr tahu bagaimana adiknya dibunuh, lewat Solveig. Paginya, mereka menyuruh Ivarr membunuh pembunuh adiknya. Tapi gagal. Ivarr terlalu takut untuk membunuh. Akibatnya Halstein yang membunuh dengan tangannya sendiri. Tugas Hades dan Solveig telah selesai. Mereka berpamitan kepada Ivarr dan kembali ke tempat mereka yang sebenarnya. Setelah Solveig pergi, Ivarr mencari kebenaran tentang Solveig ke tempat asal gadis itu sendirian. Akhirnya Ivarr tahu segalanya. Dia bertemu dengan Solveig lagi setelah 3 tahun lamanya. Diantara pintu hidup dan mati.

     Novel ini menggunakan latar di Trondheim, Norwegia. banyak suasana yang menyelimuti novel ini. Tentang hubungan kakak-adik yang indah, serta sebuah kisah cinta yang menyentuh hati. Dengan alur yang terus maju, kita dibawa ke masa dimana cinta akan selalu ada. Bahkan di masa suram sekalipun. Kisah cinta yang tak akan pernah bersama.

      Novel bergenre romance ini memiliki daya tarik tersendiri. Mengisahkan cinta yang akan selalu hadir di masa-masa sulit sekalipun. Banyak kutipan yang bisa kita ambil dari novel ini. Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa cinta tak selalu harus bersama.

      So, jangan lupa beli bukunya bagi yang belum punya. Untuk kalian yang udah punya tapi belum dibaca, segeralah dibaca. Dan untuk yang udah punya serta udah dibaca, harap dibaca ulang. Buat yang mau beli kalin bisa beli secara online di Shopee, Tokopedia, Owlbookstore, Grobmart, dan toko online lainnya. Tinggal cari nama toko Penerbit Haru dan kalian bisa langsung milih mau beli buku apa aja. Atau belanja langsung ke toko buku terdekat. Selamat berbelanja dan membaca.

"Karena terkadang, tidak merasakan itu lebih baik 
daripada menanggung rasa sakit yang bertubi-tubi."
~ Solveig, Purple Eyes ~

Sekian ulasan novel Purple Eyes karya Prisca Primasari dari saya. Jika ada pertanyaan mengenai novel ini, silahkan tanyakan di kolom komentar (Insyaallah saya jawab). 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb